Indeks Demokrasi Pancasila Uncategorized Perilaku Pemilih Pemula Dalam Menghadapi Pemilu 2024

Perilaku Pemilih Pemula Dalam Menghadapi Pemilu 2024

Pemilu 2024 sudah di depan mata. Persiapan untuk menyambut pesta demokrasi harus disediakan sedini mungkin agar tidak salah memilih keputusan dalam memberikan hak suara kepada pemimpin bangsa. Salah satu upaya persiapan yang bisa dilakukan bersama-sama ialah menggalakan partisipasi politik bagi pemilih pemula dengan mengadakan pendidikan politik untuk membingkai pemahaman terkait pentingnya pemilu. Hal ini dikarenakan minimnya pengalaman bagi pemilih pemula dalam partisipasi pemilu, sehingga terjadi ketidakmasimalan dalam memilih atau menentukan hak suara. Lebih jauh pemilih pemula belum menyadari secara penuh untuk mengkaji lebih dalam mengenai visi misi dari setiap kandidat, bagaimana program kerja dapat berjalan dan keberhasilan target program kerja dilaksanakan jika terpilih, menilai latar belakang setiap kandidat yang mencalonkan mulai dari kehidupan sosial atau kedekatan kandidat bakal calon presiden dengan masyarakat, rekan kerja, serta kinerja kandidat selama proses pencalonan berlangsung yang sering kali luput dari pertimbangan pemilih pemula dalam memberikan hak suaranya. Pemilih pemula yang baru akan melakukan pemilihan pertama kali cenderung memiliki kesadaran politik yang rendah dan tidak mengikuti perkembangan politik, hal ini telah dilakukan survey terlebih dahulu oleh CSIS tak jarang, akhirnya banyak pemilih pemula yang memberikan hak suaranya dengan arahan orang yang lebih tua, mengikuti pilihan orang-orang disekitarnya atau bahkan tidak memilih sama sekali alias golongan putih. Oleh karena itu, pendidikan politik perlu dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

Pentingnya mengadakan pendidikan politik bagi pemilih pemula selain demi kepentingan politik, pemilih pemula harus mulai sadar bahwa sudah saatnya diusia tersebut pemilih menjadi bagian untuk bertanggung jawab terhadap negara. Salah satu bentuk tanggung jawab pada periode pemilu adalah ikut menyuarakan atau memilih pemimpin bangsa dengan penilaian yang adil. Pemilih pemula harus bisa memilih calon pemimpin yang memiliki integritas dan moralitas tinggi yang mampu mengayomi masyarakat. Selain itu, pentingnya program kerja yang diusung oleh setiap kandidat calon presiden perlu dinilai lebih jauh mengenai dampak, manfaat, dan implementasi yang baik bagi demi kepentingan negara.

Tim Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dari Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan pendidikan politik dengan tema kursus kebangsaan yang diadakan di Kota Bandung dan sekitarnya. Kursus kebangsaan ini dilaksanakan secara online melalui platform zoom meeting. Dari acara yang sudah diadakan terlihat antusias peserta yaitu pemilih pemula yang mendaftar untuk mendapatkan ilmu terkait pemilihan umum dengan berlandaskan ideologi pancasila. Keberminatan pemilih pemula dalam acara tersebut sedikit demi sedikit mulai tertumpuk dengan mengikuti acara dari awal hingga selesai secara serius juga dengan sesi diskusi interaktif antara peserta yaitu pemilih pemula dengan narasumber. Dari acara yang telah berlangsung perilaku pemilih pemula sudah berusaha untuk melek terhadap politik yang sedang terjadi selama periode pencalonan dengan mengikuti isu-isu yang berkembang melalui media sosial dan berita, waspada dengan money politic, serangan fajar atau kampanye hitam. Mulai berusaha untuk mengikuti forum dan diskusi politik yang disediakan secara online di media sosial, secara langung pada komunitas ataupun tayangan yang disebarluaskan di televisi serta membaca buku dan artikel yang bersangkutan langsung dengan pemilu atau para kandidat calon presiden. Kegiatan tersebut dilakukan secara perlahan demi membangun kesadaran politik pemilih pemula demi menghadapi pemilu 2024 nanti, walaupun kegiatan tersebut belum terlalu signifikan tetapi para pemilih pemula yang mengikuti kursus kebangsaan tersebut mulai berusaha sedikit-demi sedikit untuk peka terhadap isu politik yang terjadi di sekitar.

Melihat antusias pemilih pemula dalam mengikuti kursus kebangsaan di Kota Bandung dan sekitarnya, alangkah baiknya bagi pemerintah setempat terutama KPU di setiap daerah untuk terus menggalakan pentingnya pendidikan politik bagi pemilih pemula baik kepada peserta didik di sekolah dan mahasiswa baru yang sudah menginjak umur 17 tahun menjelang pemilu agar perilaku tak acuh para pemilih pemula sebelumnya bisa tergantikan dengan melek politik menjelang pemilu berlangsung.


Oleh, Tri Tianti

Related Post